KISAH LEWANDOWSKI

Munich - Robert Lewandowski dari dulu selalu diremehkan. Lewat jalan panjang dan berliku, kini dirinya meraih kesuksesan di level tertinggi.
Musim 2019/2020 lalu, Robert Lewandowski adalah bintangnya Bayern Munich. Pemain asal Polandia itu mempersembahkan gelar Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions. Awal musim ini, dia juga mampu meraih titel Piala Super Jerman dan Piala Super Eropa.

Dirinya juga mencetak 55 gol dan 10 assist dalam 47 laga. Perannya sebagai ujung tombak sulit digantikan, meski sudah berusia di atas kepala tiga.

ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka, FIFA Award 2020 dalam kategori pemain terbaik jatuh di tangannya. RL9, begitu julukannya, meraih nilai voting dari para perwakilan pelatih, perwakilan pemain, dan jurnalis sebanyak 52 angka, unggul dari Ronaldo (38) dan Messi (35).


Robert Lewandowski menangi titel Pemain Terbaik FIFA 2020 (Marco Donato-FC Bayern/Pool via /Pool)
Baca juga:
FIFA Award 2020: Lewandowski Pemain Terbaik, Kalahkan Ronaldo dan Messi
BBC merangkum cerita perjalanan Robert Lewandowski yang bak from zero to hero. Seperti pesepakbola yang sukses lainnya, Lewandowski meraih banyak piala dan penghargaan individu lewat jalan yang tak mudah!


Di usia 17 tahun pada tahun 2005, sang ayah Krzysztof yang merupakan seorang juara Eropa di bidang judo meninggal dunia. Lewandowski begitu terpukul.

Apalagi, kala itu Lewandowski baru pindah dari Delta Warsawa, tim kecil di divisi keempat kompetisi sepakbola Polandia ke tim raksasa Legia. Secercah harapan muncul untuk bisa membuktikan dirinya sebagai pemain muda yang berpotensi, meski harus dimulai dari menghangatkan bangku cadangan

Sayangnya, Tuhan punya rencana lain. Lewandowski justru terpapar cedera lutut di sesi latihan. Itu membuatnya absen cukup lama, sehingga Legia tidak memasukan nama Lewandowski dalam rencananya.

Robert Lewandowski begitu terpukul. Bahkan, dirinya sempat tidak mau makan. Sang ibu, Iwona terus-menerus menyemangatinya dan setia membantunya.

Baca juga:
Kerendahan Hati Robert Lewandowski
Beberapa waktu kemudian, Lewandowski menerima panggilan dari klub divisi tiga Polandia, Znicz Pruszkow. Lewandowski pun diboyong dengan harga cuma 1.110 euro atau setara Rp 19 juta dan digaji 254 euro per bulan atau setara Rp 4,3 juta saja.

Lewandowski sempat diremehkan, tapi dirinya terus bekerja keras. Musim pertamanya, Lewandowski mampu mencetak 15 gol dan membawa Znicz Pruszkow promosi ke divisi dua.

Musim 2007/2008, Lewandowski lebih 'meledak' lagi. Di bawah asuhan pelatih Jacek Grembocki, Lewandowski terus berkembang yang mampu mencetak 21 gol dari 32 laga.

"Lewandowski adalah talenta besar. Dia pekerja keras, pantang menyerah, teknik bermain yang bagus, dan larinya kencang," ujar Jacek Grembocki.

Baca artikel sepakbola, "Kisah Robert Lewandowski yang Dulu Diremehkan Melulu" selengkapnya https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia/d-5300367/kisah-robert-lewandowski-yang-dulu-diremehkan-melulu.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Postingan populer dari blog ini

sejarah asean

sejarah indonesia

KISAH PELE